PENCAK SILAT adalah suatu bela diri tradisional yang berasal dari Indonesia. Bela diri tradisional ini sekarang sudah dikenal di seluruh Indonesia, bahkan dunia. Sayangnya, ada beberapa aliran pencak silat yang sebenarnya berasal dari Indonesia, tapi diklaim berasal dari negara lain. Untuk tetap menjaga bela diri ini sebagai salah satu bela diri sekaliguis warisan budaya Indonesia, pencak silat rencananya akan segera didaftarkan ke UNESCO sebagai The Intangible Heritage atau warisan budaya dunia dari Indonesia.
Gending Raspuzi, seorang tokoh silat Jawa Barat, menuturkan, di Amerika Serikat sudah banyak perguruan bela diri Sera. Setelah ditelusuri, bela diri Sera yang dibawa oleh warga AS ini didapat dari warga negara Belanda. Dan warga Belanda ini mendapatnya dari warga negara Indonesia. Karena makin banyaknya perguruan silat Sera di AS, warga negara AS yang pertama kali mengenalkan silat Sera di AS mempatenkan Sera.
“Sera dipatenkan karena ia khawatir gerakan asli Sera yang banyak digunakan bukan Sera yang sesungguhnya. Namun yang membuat miris, orang AS ini beranggapan Sera dari Belanda karena ia dapatnya dari Belanda,” kata Gending pada acara jumpa pers Festival Pencak Silat Jawa Barat 2014 di Jalan Anggrek, Bandung, Jumat (10/1).
Menurut Gending, aliran Sera bisa sampai ke Belanda, bahkan diklaim sebagai asli Belanda, karena saat itu ada aliran yang kurang terbuka. Sementara cukup banyak orang luar yang justru tertarik mempelajari pencak silat.
Menurut pendiri dan pembina Lembaga Pewaris Pencak Silat ini, di Jawa Barat khususnya ada cukup banyak aliran, seperti Cimande, Cikalong, Syahbandar, dan Sera. Setiap perguruan pencak silat memiliki kekhasan sendiri. Ada yang mempelajari beberapa aliran, tapi ada juga yang hanya fokus pada satu aliran. Tapi rata-rata perguruan yang ada dipengaruhi aliran Cimande.
“Aliran itu style atau bentuk, sedangkan perguruan itu organisasi pencak silat itu sendiri. Di Jabar, perguruan paling tua adalah Panglipur,” katanya.
Di Jabar banyak aliran yang belum muncul. Belakangan ini muncul aliran Gerak Gulung di Bogor. Aliran ini baru muncul karena sudah membuka diri. Ia sendiri menyambut positif, dengan begitu biar makin dikenal bahwa Jawa Barat khususnya memiliki banyak aliran silat agar tidak mudah diklaim sebagaimana aliran Sera.
Ia sendiri mengaku yakin bahwa pencak silat adalah bela diri dari Indonesia. Meski banyak negara memiliki bela diri, pencak silat Indonesia memiliki kekhasan, antara lain banyaknya aliran tersebut.
Karena itu, ia mengunggah tujuh jurus dari tujuh guru. Hasil unggahannya ini sempat membuat heboh, khususnya mereka yang tertarik dunia bela diri. Ia banyak dihubungi oleh orang AS. Ada beberapa yang menanyakan apa benar aliran Sera itu masih ada.
“Sampai akhirnya saya buat grup Sera Community. Anggotanya paling banyak orang AS. Bahkan ada profesor,” kata lelaki yang menangani Bidang Seni Budaya di Himpunan Pencak Silat Indonesia (HIPSI) ini.
Gending juga mengatakan, pencak silat bisa dikatakan sebagai keseharian orang Sunda. Dulu, setiap anak dikhitan, selalu ada atraksi pencak silat. Hingga pernah ada ungkapan orang Sunda yang tidak bisa pencak silat kurang gaul atau kuper. Namun semakin ke sini, atraksi pencak silat mulai tergeser oleh bela diri yang lebih modern. Padahal pencak silat di acara khitanan mengandung pesan sebagai menuju kedewasaan.
“Pencak silat juga sebagai satu-satunya bela diri juga kesenian yang tidak membedakan strata. Hanya cukup disayangkan, sekarang pencak silat juga sudah tidak lagi menjadi muatan lokal di sekolah. Ada, tapi tidak banyak,” katanya.
Padahal, mulok di sekolah bisa menjadi salah satu cara menjaga kelestarian pencak silat sebagai budaya bangsa. Saat ini pencak silat tergeser oleh bela diri dari luar, seperti taekwondo, karate, atau yang sedang tren adalah capoiera asal Brasil.
Melihat itu semua, ia sangat setuju bila pencak silat segera didaftarkan di UNESCO sebagai warisan budaya dunia dari Indonesia. Hanya saja, karena ada negara yang juga memiliki dan mengklaim bela diri yang hampir sama, kemungkinan nama yang didaftarkan nanti bukan pencak silatnya saja, tapi mencantumkan juga nama alirannya.
Satria Yanuar Akbar, Event Director Festival Pencak Silat Jawab Barat 2014, mengatakan, perlu kajian ilmiah agar UNESCO mau menyatakan pencak silat sebagai warisan budaya dunia dari Indonesia. Hal itulah yang sedang diupayakan sejumlah pihak, salah satunya dengan menggelar perhelatan Festival Pencal Silat Jawa Barat 2014.
“Akan ada pecah Rekor Muri dari para pencak silat dari 50 perguruan yang ada di Jabar,” katanya.
Para pemain pencak silat yang jumlahnya 9.000 hingga 10.000 ini akan melakukan atraksi gerakan Haji Yusyus Kuswandana. Ada gerakan Simpai Kawargian yang mengandung filosofi ngabeungkeutkeun saduluran. Lalu atraksi gerakan Simpai Buana yang mengandung filosofi ikatkan persahabatan sedunia. Karena pada acara festival nanti juga akan hadir tamu-tamu dari sejumlah negara.
Selain pemecahan rekor Muri, akan ada juga pameran, stan indusrri kreatif yang terkait pencak silat, serta stan kuliner.
Sumber: Tribun Jabar