Bandung – Melestarikan budaya lokal secara konsisten selama 60 tahun bukanlah hal yang mudah. Inilah yang berhasil dicapai oleh Yus Rusyana, guru besar, sastrawan dan budayawan Sunda. Untuk mengapresiasi 60 tahun karya-karyanya, acara peringatan ‘Sawidak Taun Gurat Karya Yus Rusyana’ digelar di Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. Garis Paksi sebagai organisasi yang menekuni budaya pencak silat Sunda, turut menghibur audiens dengan atraksi pencak silat Maenpo Gan Abad dan Ulin Makao Banten.
Ketua Garis Paksi, Dindin Dimyati menuturkan silat Maenpo Gan Abad juga sering disebut dengan Maenpo Kejadian. Silat ini terdiri dari 27 jurus kajadian dan 3 jurus maksud.
“Maenpo Gan Abad ini ditampilkan bersamaan dengan Ulin Makao karena dua aliran ini menjadi obyek penelitian Profesor Yus Rusyana dari sudut folklor,” tutur Dindin pada Kamis (6/10).
Baca Juga: Pendiri Garis Paksi Ajarkan Ibing Penca Di Las Palmas.
Sebagai lembaga pewarisan pencak silat khususnya silat Jawa Barat, Garis Paksi berperan dalam dokumentasi pencak silat.
“Perekaman silat Maenpo Gan Abad ini dilakukan Bapak Gending Raspuzi pada tahun 1994 dan telah berhasil dibukukan. Ini adalah salah satu buku penelitian tentang pencak, khususnya silat Sunda,” kata Dindin.
Acara ini juga dihadiri oleh berbagai ahli sastra seperti ahli sastra Sunda Prof. Dr. Iskandarwassid, ahli bidang keilmuan sastra Indonesia Dr. Sumiyadi, dan ahli bidang karya sastra Abdullah Mustappa.
Garis Paksi merupakan lembaga yang fokus dalam pelestarian pencak silat tradisional yang menjadi referensi penelitian budaya Sunda. Selain itu, organisasi ini juga memberikan pelatihan dan workshop pencak silat.