Ancient Indonesian martial arts seeks global spotlight
Some fight with machetes three-feet long, others are armed with daggers curved like the claws of big cats, while other combatants rely on only their minds.
Some fight with machetes three-feet long, others are armed with daggers curved like the claws of big cats, while other combatants rely on only their minds.
Pengamat dan pemerhati pencak silat, Rosalia Scortino Sumaryono, mengingatkan kepada publik olahraga bela diri asli Indonesia untuk tak melupakan dokumentasi sebagai upaya menjaganya.
APA yang muncul di benak Anda ketika menyaksikan ratusan pesilat dari seluruh dunia berkumpul dan beradu ketangkasan dalam sebuah ajang kejuaraan dunia Pencak Silat? Mungkin perasaan Anda tak jauh berbeda dengan saya: bangga sekaligus terharu, namun juga miris. Ini beladiri asli warisan budaya nenek moyang kita. Produk hasil olah akal pikiran insan Indonesia yang memiliki…
Presiden Persilat dan Ketua Umum IPSI, Prawbowo Subianto, melantik Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menjadi pendekar utama pencak silat dalam acara penutupan Kejuaraan Dunia Pencak Silat di Gelanggang Olahraga Lila Bhuana Bali, Kamis (8/12) siang.
To the world of martial arts — an activity that is currently growing with multiples disciplines gaining popularity across the globe. But as Kristy Skull tells us, theirs is one Indonesian practice that is looking to its past to help it in the future.
Pencak silat yang baru sehari dinyatakan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Nasional, untuk pertama kalinya dipentaskan di Gedung UNESCO dalam acara ASPAC Evening di markas Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB itu di Paris.
Sudah waktunya seni tradisional pencak silat diakui badan dunia UNESCO sebagai warisan budaya dunia dari Indonesia. Peran tokoh-tokoh pencak silat dari paguron maupun perkumpulan akan sangat menetukan segera terealisasinya pengajuan Pencak Silat sebagai warisan budaya tak benda dunia berasal dari Indonesia.
Kurang aktivitas fisik menyebabkan masyarakat usia produktif banyak menderita penyakit tidak menular seperti stroke, jantung, hipertensi, kolesterol. Penyakit tersebut tidak lagi menyasar kepada para manula tetapi sudah menyasar kepada usia 25 hingga 55 tahun. Jika pada periode 1990, pola kematian akibat penyakit tidak menular sebanyak 37 persen, maka pada 2015 meningkat menjadi 57 persen.
Bandung – Melestarikan budaya lokal secara konsisten selama 60 tahun bukanlah hal yang mudah. Inilah yang berhasil dicapai oleh Yus Rusyana, guru besar, sastrawan dan budayawan Sunda. Untuk mengapresiasi 60 tahun karya-karyanya, acara peringatan ‘Sawidak Taun Gurat Karya Yus Rusyana’ digelar di Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. Garis Paksi sebagai organisasi yang menekuni budaya pencak silat…
Di tengah kepopuleran seni bela diri dari luar negeri, perguruan pencak silat tradisional terus berjuang memperkenalkan dan mengembangkan pencak silat.