Saat ini, Boy menekuni ilmu beladiri silat Harimau. “Saya dan Ammar Zoni – model cover FFM Edisi Oktober – merupakan teman seperguruan di Perguruan Silat Harimau yang dipimpin oleh Datuk Edwel. Awalnya memang sekedar ingin mencoba, tapi ternyata saya justru makin tertarik dengan olahraga beladiri khas Indonesia ini,” terangnya.
“Di dalam silat, saya semakin diajari untuk makin rendah hati. Saya mulai bisa melihat bahwa semua orang itu sama, sederajat sehingga saya dituntut untuk menghormatinya, siapapun dia,” ujarnya berfilosofi. “Jadi silat bukan sekedar ilmu beladiri, tapi sebuah jalan hidup yang mengajari orang untuk semakin memaknai hidup. Silat tak mengajari kita menjadi jagoan walau mungkin kita memiliki darah jagoan,” tutur putra pasangan Usamah Alwie Mar’ie (alm.) dan Dhiani Listyawaty ini.
“Silat itu bukan tentang kekuatan tapi tentang penyerahan diri pada Tuhan Yang Maha Kuasa. Semakin kita berserah pada-Nya, semakin kita mempunyai kekuatan yang kadang tak kita sadari sebelumnya,” tutur nya menggebu.
Pernyataannya itu didasarkan pada pengalaman pribadinya. “Waktu itu, kami diuji untuk memecahkan kelapa dengan tangan kosong dengan gerakan seperti cakar harimau. Jika hanya bergantung pada kekuatan manusia, hal itu bakal sulit dilakukan, bahkan tidak mungkin. Nah, di sini, kita diajari untuk berserah pada kuasa Tuhan Yang Maha Kuasa. Dengan penyerahan itu, kita bisa memecahkan kelapa tersebut,” katanya.
“Pengalaman ini membuat saya makin belajar mengenai penyerahan diri dan kerendahan hati,” paparnya. Menurutnya, tanpa kerendahan hati, orang justru akan kehilangan kekuatannya. “Waktu itu, karena sudah berhasil memecahkan kelapa, saya pun menjadi sombong dan berlagak mengajari rekan-rekan saya yang belum berhasil. Akibatnya, saya justru menjadi tak bisa memecahkan kelapa lagi, seakan-akan kekuatan saya hilang,” kenangnya.
Sumber: FitnessForMen